Karya Tulis
425 Hits

Muqoddimah Tafsir An-Najah Al-Maidah (Hidangan)


Muqoddimah

Tafsir An-Najah Al-Maidah

(Hidangan)

 

1. Surat Al-Maidah adalah surat ke-5 menurut urutan surat yang tertulis di dalam mushaf Al-Qur'an

2. Surat Al-Maidah adalah madaniyah menurut kesepakatan para ulama, yaitu surat yang turun setelah hijrah, walaupun turun di luar kota Madinah

3. Adapun jumlah ayatnya

-Menurut ulama Kuffah jumlahnya 120 ayat

-Menurut ulama Hijaz dan Syam jumlahnya 122 ayat

-Sedangkan menurut ulama Bashrah jumlahnya 123 ayat

jumlah ayat yang tertulis di mushaf adalah 120 ayat

4. Surat ini di namakan "Al-Maidah" yang berarti "Hidangan", karena surat ini satu-satunya surat yang menceritakan kisah permintaan al-Hawariyun (para pengikut Nabi Isa) agar Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan "(Al-Maidah)" dari langit.

Ini sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala

 

اَنْ يُّنَزِّلَ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ

 “…sanggupkah (bersediakah) Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?” (QS. Al-Maidah[5]: 112)

 

Surat ini juga disebut surat Al-'Uqud, karena menyebutkan perintah untuk memenuhi syarat-syarat dalam akad, sebagaimana dalam firman-Nya,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَوْفُوْا بِالْعُقُوْدِۗ

Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji(QS. Al-Maidah[5]: 1)

5. Adapun hubungannya dengan surat An-Nisa', bahwa di dalam surat An-Nisa' disebutkan beberapa akad. Di antaranya: akad nikah, akad perjanjian, akad perdamaian, akad wasiat, akad penitipan, yang kesemuanya masuk di dalam ayat,

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ

(QS. An-Nisa'[4]: 58)

 

Kemudian di dalam surat Al-Maidah, Allah Subhanahu Wa Ta’ala perintahkan orang-orang beriman untuk memenuhi perjanjian dan syarat-syarat yang sudah disepakati bersama, sebagaimana firman-Nya,

‎يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَوْفُوْا بِالْعُقُوْدِۗ

(QS. Al-Maidah [5]: 1)

 

6. Salah satu alasan didahulukannya surat An-Nisa atas surat Al-Maidah dalam urutan surat, karena di dalam surat An-Nisa' dimulai dengan panggilan kepada seluruh manusia,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ

Di mana hal itu identik dengan ciri-ciri surat Al-Makiyah.

Sedangkan di dalam surat Al-Maidah dimulai dengan panggilan kepada orang-orang beriman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَوْفُوْا بِالْعُقُوْدِۗ

Di mana hal itu identik dengan ciri-ciri surat Al-Madaniyah, maka surat Makiyah didahulukan dari surat Madaniyah.

 

7. Tentang turunnya surat Al-Maidah, bahwa sebagian besar ayat-ayatnya turun setelah perjanjian Hudaibiyah, Fathu Mekkah dan Haji Wada'.

Tetapi sebagian ayat yang lain turun sebelum peristiwa itu secara terpisah-pisah. Seperti ayat Tayamum turun setelah perang al-muaraisi' (ayat: 6). Ayat tentang penjagaan Nabi dari orang-orang yang ingin berbuat jahat kepadanya, turun di dalam peristiwa perang Dzatu Riqa' (ayat: 67).

 

Terdapat tiga kisah di dalam surat Al-Maidah yang mengandung banyak pelajaran, yaitu

a) Kisah Nabi Musa dari Bani Israel ketika ingin memasuki Baitul Maqdis (ayat: 20-26)

b) Kisah Habil dan Qabil putra Nabi Adam Alaihi Salam

c) Kisah turunnya hidangan (Al-Maidah) dari langit (ayat: 111-113)

KARYA TULIS