Bab Ke 10 Kekuasaan Adalah Ujian
Bab Ke 10
Kekuasaan Adalah Ujian
قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ (40)
"Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (Qs. an-Naml: 40)
Kekuasaan adalah Karunia dan Ujian Allah
(1). Kekuasaaaan adalah Karunia Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Bukan semata-mata jerih payah seseorang. Allah berfirman,
قَالَ هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي
"Ini termasuk kurnia Tuhanku..”
Ini sesuai dengan firman-Nya,
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Qs. Ali Imran : 26)
(2). Disamping karunia Allah, kekuasaan juga ujian dari Allah.
Nabi Sulaiman memahami bahwa kekuasaaan yang dia miliki dan kemampuan lebih yang Allah berikan kepadanya semata-mata ujian dari Allah. Apakah dia bisa mensyukuri nikmat kekuasaan tersebut dengan memanfaatkannya untuk kemaslahatnya umat manusia, atau justru mengkufurinya dengan menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadinya dan menyengsarakan rakyat ?
لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ
“Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).” (Qs. An-Naml: 40)
Syukur akan menguatkan kekuasaan, sedangkan kufur akan melemahkan kekuasaan.
(3). Nabi Sulaiman menggunakan kata (إِنَّ رَبِّي) “Sesungguhnya Rabbku” bukan (إِنَّ اللهَ) “Sesungguhnya Allah” mengisyaratkan bahwa yang memberikan kekuasaan dan kekayaan adalah Allah yang Maha Kaya dan Dermawan. Karena Rabb artinya Yang Mengatur, Merawat, dan Mengurusi. Dialah Rabbu al-‘Alamin ( Pengatur Jagad Raya ini)
(4). Orang yang mengkufuri nikmat Allah, sungguh jauh melenceng. Karena Allah Maha Kaya (غَنِيٌّ) sekaligus Maha Dermawan kepada mereka dan seluruh makhluk-Nya (كَرِيمٌ). Maka yang mengkufuri nikmatnya bagaikan “Air susu yang di balas air tuba.”
Syekh Ibnu Utsaimin di dalam buku al-Mujla Syareh al-Qawa’id al-Mutsla (1/44) menyebutkan bahwa penggabungan dua sifat Allah dalam satu ayat menunjukkan bertambahnya kesempurnaan sifat tersebut dan saling menguatkan satu dengan yang lainnya, seperti penggabungan sifat al-Ghani (Maha Kaya) dengan sifat al-Karim ( Maha Dermawan) di dalam (Qs. an-Naml: 40) di atas. Karena tidak semua yang kaya itu dermawan dan tidak semua dermawan itu kaya. Anda tidak akan bisa mengambil manfaat dari orang yang kaya, jika dia bakhil dan tidak pula dari orang yang dermawan jika dia fakir. Maka, tidaklah ada yang mempunyai sifat Kaya dan Dermawan yang sempurna kekayaan dan kedermawanannya kecuali Allah. Inilah yang menyebabkan seorang hamba hanya bergantung dan mengharap kepada-Nya.”
Senin, 23 Jumadil Awal 1438 H / 20 Februari 2017 M
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »