Tafsir An-Najah (QS. 3: 48-51) Bab ke- 152 Mukjizat Nabi Isa
Mukjizat Nabi Isa
وَيُعَلِّمُهُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۚ
“Dan Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil.” (QS. Ali Imran [3]: 48 )
Pertama : 4 Hal yang diajarkan.
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah mengajarkan kepada Nabi Isa 4 hal, yaitu.
1) (الْكِتٰبَ ) yaitu membaca dan tulis menulis. Ada yang berpendapat didini adalah kitab yang lain selain Taurat dan Injil.
2) (الْحِكْمَةَ) kemampuan memahami dan melaksanakan sesuatu yang benar atau ilmu yang bermanfaat yang mendorong pemiliknya untuk melaksanakan sesuatu yang benar.
3) (التَّوْرٰىةَ ) yaitu kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Musa.
4) (الْاِنْجِيْلَ ) adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Isa.
Kedua : 5 Mukjizat Nabi Isa.
وَرَسُوْلًا اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ ەۙ اَنِّيْ قَدْ جِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ ۙاَنِّيْٓ اَخْلُقُ لَكُمْ مِّنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ فَاَنْفُخُ فِيْهِ فَيَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ وَاُحْيِ الْمَوْتٰى بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚوَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُوْنَ وَمَا تَدَّخِرُوْنَ ۙفِيْ بُيُوْتِكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ
“Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.” (QS. Ali-Imran [3]: 49)
Nabi Isa adalah seorang Nabi dan Rasul yang diutus kepada Bani Israil secara khusus yang dikuatkan dengan beberapa mukjizat, diantaranya yang disebut pada ayat ini adalah,
1) Nabi Isa mampu membentuk sesuatu yang miri dengan seekor burung dari tanah liat. Lalu meniunya dan dengan izin Allah bentuk tersebut menjadi seekor burung yang sesungguhnya.
a) Diriwayatkan bahwa kaumnya meminta dirinya untuk membuat seekor kelelawar. Lalu Nabi Isa mengambil segenggam tanah liat dan membentuknya menjadi seperti burung kelelawar. Lalu ia meniupnya, tiba-tiba menjadi kelelawar sungguhan dan bisa terbang di hadapan mereka dengan izin Allah. Ketika kelelawar telah terbang jauh dan tidak terlihat lagi, tiba-tiba ia jatuh ke tanah dan mati ini untuk membedaan antara ciptaan Allah dan ciptaan manusia.
b) Dikatakan bahwa, Nabi Isa tidak menciptakan kecuali burung kelelawar, krena termasuk makhluk Allah yang ajaib. Kelelawar adalah sejenis burung yang bisa terbang, mempunyai payudara, gigi, dan telinga. Bisa haid dan mengandung serta menyusui anaknya. Tidak bisa bertelur seperti jenis- jenis burung lainnya. Tidak bisa melihat kecuali 2 jam saja. Satu jam setelah terbenamnya matahari dan satu jam setelah terbitnya matahari.
2) Nabi Isa bisa menyembuhkan dua penyakit, yaitu. Orang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta.
a) Dua penyakit ini belum ada dokter yang bisa menyembuhkannya, padahal waktu kedokteran sudah sangat maju. Hal ini untuk menunjukkan mukjizat Nabi Isa kepada mereka.
b) Di dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa mayoritas Ulama berpendapat “Allah megutus setia Nabi dengan mukjizat yang sesuai dengan keadaan zamannya.
- Pada zaman Nabi Musa, yang dominan adalah sihir dan penghormatan kepada tukang sihir. Maka Allah mengutusnya dengan mukjizat yang bisa mengalahkan para penyihir. Dan akhirnya mereka bertaubat dan menjadi pengikut Nabi Musa.
- Pada zaman Nabi Isa yang dominan adalah masalah kedokteran dan ilmu alam. Maka Allah mengutusnya dengan membawa mukjizat yang tidak bisa dikerjakan oleh para dokter.
- Pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yang dominan adalah syair dan sastra maka Allah mengutusnya dengan mukjizat Al-Qur’am yang mereka tidak bisa menandingi dan tidak bisa mendatangkan yang serupa dengannya walau hanya satu surah saja.
c) Nabi Isa juga bisa menghidupkan orang mati. Inilah puncak dari ilmu kedokteran. Tetapi ini hanya sebentar tidak berlangsung lama. Cukup untuk membuktikan bahwa Nabi Isa sebagai utusan Allah.
Diriwayatkan bahw aynag dihidupkan oleh Nabi Isa ada empat orang.
a) Al-Adzir, temannya Nabi Isa. Beliau berdoa kepada Allah sehingga temannya hidup kembali sampai punya anak.
b) Ibnu Ajuz. Suatu ketika mayatnya dibawa di hadapan Nabi Isa, maka beliau berdoa kepada Allah dan Allah menghidupkannya lagi. Akhirnya dia pulang ke keluarganya lagi.
c) Binti Al-Asyir. Suatu malam mayatnya dibawa kepada Nabi Isa, maka beliau berdoa kepada Allah, dan allah menghidupkannya lagi samai punya anak.
d) Sam bin Nuh. Nabi Isa berdoa keada Allah di depan kuburannya tiba-tiiba Sam bin Nuha bangkit dari kuburnya.
d) Nabi Isa dapat mengetahui apa yang mereka makan dan apa yang mereka simpan di rumah-rumah mereka untuk persediaan di masa mendataang.
e) Nabi Isa membenarkan kitab yang diturunkan keada Nabi Musa yaitu Taurat. Tetapi di dalam kitab injil ada beberaa keringanan yaitu menghalalkan sebagian yang telah diharamkan kepada Bani Israil dalam kitab Taurat. Seperti sebagian jenis makanan ikan, daging unta dan lemak. Juga dihalalkan bekerja di hari Sabtu.
Dahulu orang-orang Yahudi diharamkan makanan-makanan yang disebut di atas,s ebagaimana firman-Nya,
فَبِظُلْمٍ مِّنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبٰتٍ اُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَثِيْرًاۙ
“Karena kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan bagi mereka makanan yang baik-baik yang (dahulu) pernah dihalalkan; dan karena mereka sering menghalangi (orang lain) dari jalan Allah,” (QS. An-Nisa [4]: 160)
Ketiga : Nabi Isa dan Dajjal.
وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَلِاُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِيْ حُرِّمَ عَلَيْكُمْ وَجِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ
“Dan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan agar aku menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan untukmu. Dan aku datang kepadamu membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” (QS. Ali-Imran [3]: 50 )
1) Nabi Isa mengulangi lagi perkataan yang disampaikan sebelumnya yaitu, “ Aku datang kepada kalian dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhan kalian.” Hal ini diulangi lagi untuk penegasan dan penguat perkataan sebelumnya agar mereka meu beriman kepadanya.
2) Tujuan lain pengulangan tersebut adalah untuk menepis anggapan sebagian masyarakata bahwa Nabi Isa al-Masih adalah Al-Masih Ad-Dajjal yang juga mmapu mengerjakan banyak hal yang luar biasa di luar kewajaran manusia pada umumnya. Hanya saja Dajjal mengakui dirinya Tuhan. Oleh karenanya, Nabi Isa pada ayat ini mengulangi ucapan tersebut untuk membedakan antara dirinya dan Al-Masih Ad-Dajjal.
3) Untuk menguatkan pernyataan di atas Nabi Isa mengajak umatny untuk bertakwa kepada Allah dengan cara mentaati dirinya yang dalam hal ini sebagai utusan Allah.
Keenam : Jalan yang Lurus.
اِنَّ اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ
“Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Ali-Imran [3]: 5)
1) Ayat ini menegaskan untuk kesekian kalinya bahwa Nabi Isa adalah hamba dan utusan Allah, bukan Tuhan atau anak Tuhan, bukan pula Al-Masih Ad-Dajjal yang mengaku Tuhan.
Nabi Isa adalah seorang hamba yang mempunyai Tuhan yaitu Allah. Maka beliau mengajak umatnya untuk menyembah Allah, bukan menyembah dirinya. Hal ini dikuatkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗوَقَالَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗاِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ ۗوَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ
“Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu.” (QS. Al-Maidah [5]: 72)
2) Menyambah Allah dan tidak mensyirikan-Nya adalah jalan yang lurus. Jalannya para nabi dan rasul. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya [21]: 25)
****
Jakarta, Selasa 15 Maret 2022.
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »