Karya Tulis
555 Hits

Tafsir An-Najah (QS.3:110-112) Bab ke-169 Sebaik-baik Umat


Sebaik-Baik Umat

 

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ - ١١٠

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."

 (QS. Ali-Imran [3] : 110)

Pertama : Generasi Sahabat

1)      Ayat ini dan selanjutnya menjelaskan dua kelompok manusia, kelompok umat Islam yang mulia dan merupakan sebaik-baik umat, sedangkan kelompok kedua adalah kelompok kafir dari kalangan Ahlul Kitab yang dihinakan Allah dimana saja mereka berada.

2)      Ayat ni ditujukan kepada para sahabat dan umat Islam sesudahnya mereka yang mengikuti jejak mereka dalam memegang teguh ajaran Islam.

3)      Para sahabat adalah generasi terbaik umat ini. Mereka adalah generasi yang adil, mendapatkan ridha dari Allah dan dijamin surga.

a)      Allah berfirman,

وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ - ١٠٠

"Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung." (QS. At-Taubah [9] : 100)

b)      Ini dikuatkan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

وَمَا لَكُمْ اَلَّا تُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا يَسْتَوِيْ مِنْكُمْ مَّنْ اَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَۗ اُولٰۤىِٕكَ اَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِيْنَ اَنْفَقُوْا مِنْۢ بَعْدُ وَقَاتَلُوْاۗ وَكُلًّا وَّعَدَ اللّٰهُ الْحُسْنٰىۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ࣖ - ١٠

"Dan mengapa kamu tidak menginfakkan hartamu di jalan Allah, padahal milik Allah semua pusaka langit dan bumi? Tidak sama orang yang menginfakkan (hartanya di jalan Allah) di antara kamu dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dan berperang setelah itu. Dan Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hadid [57] : 10)

Semua sahabat pada ayat di atas dijanjikan "al-husna" oleh Allah. Al-husna disini maksudnya adalah surga.

c)      Di dalam hadits disebutkan,

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

 “Sebaik-baik manusia adalah masaku, lalu orang-orang sesudah mereka, kemudian orang-orang sesudah mereka." (HR al-Bukhari dan Muslim)

4)      Keunggulan umat Islam yang disebutkan ayat dia ats akan terwujud jika memenuhi tiga syarat : Ma'ruf, Nahi munkar dan beriman kepada Allah. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi maka keunggulan tersebut akan tercabut dari mereka secara otomatis.

Hal ini pernah dialami oleh Bani Israel ketika mereka meninggalkan amar Ma'ruf dan nahi munkar, keunggulan mereka dicabut oleh Allah dan dilaknat melalui lisan Nabi Daud dan Nabi Isa.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاودَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۗذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ – ٧٨

كَانُوْا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُّنْكَرٍ فَعَلُوْهُۗ لَبِئْسَ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ - ٧٩

"Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat." (QS. Al-Maidah [5] : 78-19)

Kedua : Ahlul Kitab yang  Beriman.

Firman-Nya,

1)      Ayat ini menyindir dan mengajak Ahlul Kitab secara halus, " Seandainya Ahlul Kitab beriman kepada apa yang dir=turunkan kepada Nabi Muhammaad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam,  tentunya hal itu lebih baik bagi mereka.

2)      Ayat ini mirip dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

وَلَوْ كَانُوْا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالنَّبِيِّ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَا اتَّخَذُوْهُمْ اَوْلِيَاۤءَ وَلٰكِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ - ٨١

"Dan sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Muhammad) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya, niscaya mereka tidak akan menjadikan orang musyrik itu sebagai teman setia. Tetapi banyak di antara mereka orang-orang yang fasik." (QS. Al-Maidah [5] : 81)

Diantara Ahlul Kitab yang beriman kepada Alllah dan Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam adalah Abdulllah bin Salam, Adi bin HAtim dan Raja Najasyi. Akan tetapi kebanyakan Ahlu Kitab adalah orang-orang fasik yang melanggar batasan-batasan agama.

3)      Ayat-ayat seperti ini, sebenarnya berisi ajakan atau dakwah kepada Ahlul Kitab agar memeluk agama Islam. Hal ini disampaikan secara halus, supaya mereka tertarik dengan Islam dan memamhami bahwa Islam tidak memaksa orang lain untuk masuk ke dalam agamanya.

Ketiga : Ahlul Kitab Akan Kalah

لَنْ يَّضُرُّوْكُمْ اِلَّآ اَذًىۗ وَاِنْ يُّقَاتِلُوْكُمْ يُوَلُّوْكُمُ الْاَدْبَارَۗ ثُمَّ لَا يُنْصَرُوْنَ -–١١١

"Mereka tidak akan membahayakan kamu, kecuali gangguan-gangguan kecil saja, dan jika mereka memerangi kamu, niscaya mereka mundur berbalik ke belakang (kalah). Selanjutnya mereka tidak mendapat pertolongan." (QS. Ali-Imran [3] : 111)

1)      Ayat ini merupakan berita gembira untuk orang-orang beriman, bahwa orang-orang kafir dan Ahlul Kitab tidak akan memberikan madharat dan mengalahkan mereka kecuali anya sesuatu yang sangat ringan (اَذًى).

2)      Ahlul kitab hanya bisa berbohong dan menipu serta memanipulai. Begitu juga cemoohan dan ucapan-ucapan kasar yang sering menyakitkan orangg-orang beriman.

3)      Al-Qhurtubi berkata bahwa ayat ini sebagai janji Allah kepada rasul-Nya dan orang-orang beriman bahwa AhlulKitab tidak akan bisa mengalahkan mereka (secara fisik) dan umat Islam pasti menang.

4)      Ornag-orang beriman dijanjikan Allah kemenangna tersebut dalam ayat-ayat lalu selain ayat ini. Diantaranya,

a)      Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ ۗذٰلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِيْ وَخَافَ وَعِيْدِ - ١٤

"Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku dan takut akan ancaman-Ku.”" (QS. Ibrahim [14] : 14)

Janji pada ayat diatas sudah terwujud ketika kaum muslimin berhasil membuka kota-kota yang dahulu dikuasai kekaisaran Romawi dan Persia, seperti Mesir, Palestina, Damaskus, Yordan, Iraq dan lainnya.

b)      Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

كَتَبَ اللّٰهُ لَاَغْلِبَنَّ اَنَا۠ وَرُسُلِيْۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ - ٢١

"Allah telah menetapkan, “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa." (QS. Al-Mujadalah [58] : 21)

c)      Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الْاَشْهَادُۙ - ٥١

"Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat)" (QS. Ghafir [40] : 51)

d)      Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ - ١٠٥

"Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Az-Zikr (Lauh Mahfuzh), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh." (QS. Al-Anbiya' [21] : 105)

e)      Firman Allah,

وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِيْنَ ۖ – ١٧١

اِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُوْرُوْنَۖ – ١٧٢

وَاِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغٰلِبُوْنَ - ١٧٣

"Dan sungguh, janji Kami telah tetap bagi hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) mereka itu pasti akan mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya bala tentara Kami itulah yang pasti menang." (QS. Ash-Shaffat [38] : 171-173)

5)      Diriwayatkan bahwa para pemimipin Yahudi seperti : Ka'ab, Ady, Nu'man, Abu Rafi', Abu Yasir, Kinanah, Ibnu Shuriya sengaja menggangu Abdullah bin Salam dan teman-temannya yang sudah masuk Islam, Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan ayat ini.

6)      Jika Ahlul Kitab memerangi kalian, maka mereka akan lari terbirit-birit dan kalah. Mereka tidak akan bisa mengalahkan umat Islam selama umat Islam berpegang teguh pada ajaran Islam, berdakwah dan beramar ma'ruf nahi munkar.

Oleh karena itu, umat Islam pada zaman Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam mampu mengalahkan Yahudi Bani Quraidhah, Bani Nadhir dan Bani Qainuqa'.

7)       salah satu ayat yang menunjukan kemenangan umat Islam atas orang-orang Yahudi adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

هُوَ الَّذِيْٓ اَخْرَجَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِاَوَّلِ الْحَشْرِۗ مَا ظَنَنْتُمْ اَنْ يَّخْرُجُوْا وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ مَّانِعَتُهُمْ حُصُوْنُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَاَتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوْا وَقَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُوْنَ بُيُوْتَهُمْ بِاَيْدِيْهِمْ وَاَيْدِى الْمُؤْمِنِيْنَۙ فَاعْتَبِرُوْا يٰٓاُولِى الْاَبْصَارِ - ٢

"Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!" (QS. Al-Hasyr [59] : 2)

keempat : Ahlul Kitab Terhina

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ - ١١٢

"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas." (QS. Ali-Imran [3] :112)

1)      Ini adalah keadaan kelompok kedua yang diterangkan Allah dalam surat Ali-Imran, yaitu orang-orang Yahudi dari kalangan Ahlul Kitab. Mereka terhina dimana saja mereka berada, akibat kejahatan mereka yang terulang-ulang terus tanpa ada tanda-tanda bertaubat.

2)      Orang –orang yahudi akan mendapatkan rasa aman dengan dua hal :

Pertama : (بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ)

Melalui tali Allah, Apa yang dimaksud tali Allah disini?

Tali Allah disini adlah jaminan keamanan dari yang tersebut di dalam Syariat Islam terhadap orang-orang kafir dzimmi. Diantaranya : mendapat jaminan keamanan, larangan mengganggu mereka, persamaan hak dan kewajiban sebagai penduduk (warga negara)

Adapun untuk mendapatkan itu semua, mereka harus membayara Jizyah (upeti) kepada penguasa (pemerintah) muslim. Hal ini termaktub di dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

قَاتِلُوا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَلَا يُحَرِّمُوْنَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَلَا يَدِيْنُوْنَ دِيْنَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ حَتّٰى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَّدٍ وَّهُمْ صَاغِرُوْنَ ࣖ - ٢٩

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan Kitab, hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (QS. At-Taubah [9] : 29)

Kedua : (حَبْلٌ مِّنَ النَّاسِ)

"melalui tali Allah" maksudnya adalah jamina keaman yang diberikan seorang muslim kepada orang kafir karena hubungan kekrabatan atau hubungan bisnis.

3)      Firman-Nya,

 

ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ

"Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas." (QS. Ali-Imran [3] : 112)

Pada ayat ini, Allah menerangkakn penyebab orang-orang Yahudi ditimpa kehinaan, kerendahan dan murka dari Allah. Penyebabnya ada tiga :

a)      Mereka mengkafiri ayat-ayat Allah, terutama tentang kenabian Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam

b)      Mereka membunuh para nabi dan para da'I penyeru kebenaran. Diantara nabi yang mereka bunuh adalah Nabi zakaria dan Nabi Yahya ('Alaihi salam)

c)      Mereka bergelimangan dalam kemaksiatan secara terus-menerus dan tindakan melampaui batas.

***

Jakarta, Ahad 27 Maret 2022

KARYA TULIS