Hal yang dimakruhkan ketika Puasa
Katanya ada beberapa perbuatan yang kalau dikerjakan sebenarnya tidak membatalkan puasa, tapi dianjurkan untuk ditinggalkan dan dibenci ketika melakukannya. Apa sajakah itu ustadz?
Jawaban :
Perbuatan-perbuatan yang kalau dikerjakan secara hukum tidak membatalkan puasa, akan tetapi dianjurkan untuk ditinggalkan atau diwajibkan untuk ditinggalkan sama sekali, bisa dibagi menjadi dua kelompok:
Pertama: Perbuatan-perbuatan yang kalau dikerjakan secara hukum tidak membatalkan puasa, akan tetapi diwajibkan untuk ditinggalkan sama sekali karena akan mengurangi atau menghapus pahala puasa , diantaranya adalah:
- Membicarakan kejelekan orang lain (ghibah)
- Bertengkar dan berkelahi
- Berbuat bohong
- Pacaran
- Perbuatan maksiat lain yang tidak membatalkan puasa
Dalilnya adalah sabda Rasulullah saw:
الصيام جنة ، فإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث و لا يصخب ، فإن امرء سابه أو قاتله فليقل : إني صائم
"Puasa adalah perisai, jika pada hari dia puasa maka janganlah berkata keji atau kasar. Jika seseorang mencelanya atau menyerangnya, hendaknya ia berkata: saya sedang puasa." (HR Bukhari dan Muslim).
رب صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش
"Betapa banyak orang yang puasa tidak mendapat dari puasanya kecuali lapar dan dahaga." (HR Nasai dan Ibnu Majah).
Dua hadits di atas menunjukkan bahwa ada perbuatan-perbuatan yang dicela atau diharamkan oleh Islam yang secara hukum tidak membatalkan puasa, akan tetapi dapat mengurangi atau menghapus pahala puasa.
Kedua: Perbuatan yang tidak membatalkan puasa, tetapi dianjurkan untuk ditinggalkan karena jika tidak berhati-hati dalam mengerjakannya, dikhawatirkan akan membatalkan puasa. Diantaranya adalah:
- Gosok gigi pada siang hari dengan menggunakan pasta gigi. Ini tidak membatalkan puasa, akan tetapi sebaiknya tidak dikerjakan, karena dikhawatirkan pasta gigi yang dipakai akan meninggalkan sisa di mulut akan termakan secara tidak sadar.
- Mencicipi makanan. Kalau tidak diperlukan sekali, sebaiknya hal seperti ini ditinggalkan, karena dikawatirkan makanan atau masakan yang dicicipi akan masuk ke dalam perut.
- Berkumur-kumur secara berlebih-lebihan. Pada waktu puasa hendaknya berhati-hati ketika berkumur. Jangan sampai berlebih-lebihan karena dikhawatirkan akan masuk ke dalam perut tanpa disadari.
- Mencium istri secara berlebihan. Bagi yang sudah berkeluarga untuk tidak mencium istrinya terlebih dahulu selama ia berpuasa karena dikhawatirkan akan menjurus kepada yang lebih dari itu, yang dapat membatalkan puasa.
- Mencabut gigi. Ketika mencabut gigi dikhawatirkan darah yang keluar dari gusi akan tertelan.
- Berenang dan menyelam dalam air. Ketika berenang dikhawatirkan airnya akan terminum.
- Suntik dan infus. Sebagian ulama mengatakan bahwa infus tersebut membatalkan. Sebaiknya ditinggalkan agar lebih tenang dalam menjalankan ibadah puasa.
- Donor darah secara berlebihan. Donor darah berlebih akan membuat tubuh lemah sehingga membutuhkan makanan untuk menguatkannya.
Perbuatan tersebut pada asalnya tidak membatalkan puasa, tetapi sebaiknya ditinggalkan. Dalil-dalilnya telah dijelaskan secara lengkap pada pembahasan sebelumnya. Wallahu A'lam.
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »