Karya Tulis
18378 Hits

Tips Ke- 9: Jangan Menunda Pekerjaan

Seandainya kita merencanakan melakukan sesuatu pekerjaan, lakukanlah saat ini juga dan jangan menunda-nundanya sampai esok hari, karena kita tidak tahu apa yang terjadi pada hari besok.

Allah berfirman :

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa “ ( Qs. Ali Imran : 133 )

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“ Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” ( Qs al-Anbiya’ : 90 )

أُولَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ

            “ Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” ( Qs. al-Mukminun : 61 )

 Ketiga ayat di atas menunjukkan bahwa sifat orang yang bertaqwa dan hamba-hamba Allah yang do’a mereka akan didengar dan dikabulkan Allah adalah orang – orang yang bersegera di dalam mengerjakan kebaikan dan tidak menunda-nunda suatu amal. 

كَتَبَ عُمر بن الخَطَّاب اِلىَ أبَىِ مُوسَى الأشْعرَى وهو بالبَصْرة : " لاَ تُؤَجِل عَمَلَ اليَومِ الِىَ الغَدِّ فَتَزْدحِم علَيكَ الأَعْمال فَتَضيع "

“ Suatu ketika Umar bin Khattab menulis surat kepada Abu Musa al-Asy’ari – waktu itu beliau sedang di Bashrah - : “ Janganlah anda menunda  pekerjaan hari ini pada esok hari, karena pekerjaan anda akan menjadi menumpuk sehingga( tidak sanggup anda kerjakan ) dan akan hilang semuanya. “

Ada seseorang bertanya kepada Umar bin Abdul Aziz : “ Sebaiknya tuan bertamasya dan beristirahat . “ Beliau bertanya : “ Jika saya beristirahat siapa yang menggantiku ? Mereka berkata : “ Anda bisa menundanya sampai besok . “ Beliau berkata : “ Pekerjaan satu hari saja sudah menyusahkanku, apalagi kalau saya harus mengerjakan dua pekerjaan dalam satu hari. “

Seorang penyair pernah menulis bait-baitnya dalam masalah ini:

مَضَى أَمْسِكَ الْمَاضِي شَهِيْدُ مُعْدِلًا وَأَعْقَبَهُ يَوْمٌ عَلَيْكَ جَدِيْدُ

فَيَوْمُكَ إِنْ أَغْنَيْتَهُ عَادَ نَفْعُـــهُ عَلَيْكَ وَمَاضَي الْأَمْسِ لَيْسَ يَعُوْدُ     

فَأِنْ كُنْتَ إِقْتَرَفْتَ إِسَــــاءَةً فَثَنٍ بِإِحْسَانٍ وَأَنْتَ حَمِيْدً

فَلَا تُرْجِ فِعْلَ الْخَيْرِ يِوْمًا إِلَى غَدٍ لَعَلَّ غَدًا يَأْتِي وَأَنْتَ فَقِيْدً

“Harimu kemarin telah berlalu sebagai saksi bagimu, kemudian datang hari baru untukmu…..

Hari ini adalah harimu, manfaatnya untuk kamu, sedang hari kemarin tidak akan kembali lagi ….

Jika hari kemarin anda telah melakukan kesalahan, maka segera anda ikuti dengan perbuatan baik, sedang anda mensyukurinya…..

Maka janganlah anda sekali-kali menangguhkan perbuatan baik sampai besok hari, barangkali besok hari tiba, sedang anda sudah tiada… …”

Orang Barat mengatakan :  “ Tomorrow Never Comes “,  besok tidak akan datang selamanya. Artinya jika anda selalu mengundurkan suatu pekerjaan pada esok harinya, jangan-jangan anda sudah meninggal terlebih dahulu, sehingga besok bagi anda tidak pernah datang selamanya.  

            Salah satu penyebab kekalahan orang-orang Arab pada zaman sekarang, karena kebiasaan menunda pekejaan yang mestinya bisa dikerjakan hari ini, menjadi hari besok.

            Penulis sempat belajar lama di Timur Tengah, baik di Madinah maupun di Kairo, dan pernah berkunjung kebeberapa Negara Arab lainnya. Walaupun Negara-negara itu kadang berbeda kebiasaan masyarakatnya satu dengan yang lainnya, tetapi mereka mempunyai satu kesamaan yaitu masyarakatnya suka menunda pekerjaan yang bisa diselesaikan hari ini kepada esok hari.  

Sudah menjadi hal yang lumrah jika mengurusi berkas di kantor manapun juga, baik di lembaga-lembaga resmi pemerintah maupun di lembaga-lembaga pendidikan, maka yang sering kita dengar kata-kata “ Bukroh “, artinya diundur besok saja. Dan ketika besoknya kita datang, maka terdengar kata-kata “ Bukrah “ lagi. Padahal kalau kita perhatikan, mereka tidak punya kesibukan, hanya minum kopi dan teh saja, memang sifatnya pemalas…Penulis berpikir, kalau gaya hidupnya seperti ini…kapan bangsa Arab bisa maju ??? 

            Suka menunda adalah kebiasaan orang yang malas dan tidak menghargai waktu. Orang seperti ini biasanya tidak mempunyai rencana hidup yang jelas…tidak punya cita-cita yang tinggi,  tidak biasa melakukan pengorbanan untuk sebuah perjuangan.

  1.             Kebiasaan menunda juga berakibat fatal pada kesehatan jiwa, karena akan terus menerus menyerang kebahagiaan dirinya. Karena dengan menunda suatu pekerjaan berarti terdapat beban mental dalam dirinya, dan akan terus terbayang-bayang dalam dirinya bahwa tugasnya belum selesai. Hal ini sering membuat seseorang menjadi stress memikirkan beban tersebut. Apalagi kalau sudah mendekati dead line atau batas akhir tugas tersebut, maka jiwanya akan merasa dikejar-kejar, pikiran menjadi kacau…dari situlah muncul gejala stroke, darah tinggi dan lain-lainnya.         

Hara Estroff Marano dalam tulisannya di Psychology Today, memaparkan bahwa orang yang suka menunda pekerjaan tersebut bukan hanya sebatas pada tindakan atau kebiasaan membiarkan atau menunda penyelesaian tugas. Justru kebiasaan ini muncul karena ada energi negatif yang aktif dalam dirinya.

Orang yang suka menunda pekerjaan, dia akan menjalani hidupnya dengan berat, selain beban-beban pekerjaan yang belum diselesaikan, kebiasaan ini juga akan dapat merusak relasi dan hubungan antara manusia, khususnya  apabila tugas tersebut terkait dengan amanah dan kepercayaan orang lain.

Bagaimana Mengatasi Sikap Suka Menunda?

Pertama, yakini dalam diri anda bahwa menunda pekerjaan itu bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah, justru sebaliknya, malah menambah beban menjadi bertumpuk-tumpuk.

Orang bijak mengatakan : “ Bahwa pekerjaan berat itu sebenarnya adalah tumpukan pekerjaan-pekerjaan kecil yang ditunda. “

Penulis sering mengatakan kepada para mahasiswa yang mendapatkan tugas meringkas buku minimal sehari 2 lembar, seminggu 14 lembar, sebulan 56 lembar, satu semester 336, satu tahun 672 lembar, “ Kalau kalian melakukan  tugas ini tepat pada waktunya, maka akan teras ringan, sebaliknya jika kalian mengundurkan pekerjaan ini satu hari saja, maka beban anda  bertambah berat, yang tadinya satu hari hanya 2 lembar menjadi 4 lembar, bayangkan  kalau kalian mengundurkan sampai 1 bulan, maka anda terpaksa harus menulis dalam satu hari 56 lembar…dan seterusnya “

Kedua, yakinilah pada diri anda bahwa menunda suatu pekerjaan tanpa ada alasan adalah bisikan syetan pada diri manusia agar menjadi  pemalas. Setiap ada orang yang ingin bertaubat dari suatu maksiat, maka syetan akan membisikkan ke dalam dirinya : ” Taubatnya besok saja, jangan sekarang, toh besok anda masih hidup…” Atau syetan akan membisikkan : “ Anda masih muda, taubatnya nanti saja kalau sudah tua, toh masih ada waktu panjang ”

 Ketiga, lawan rasa malas tersebut sekuat tenaga dengan cara mengerjakan  pekerjaan tersebut. Insya Allah anda akan mendapatkan kebahagiaan yang dia tara, karena mampu melawan bisikan syetan. Dan akan anda rasakan bahwa ternyata rajin itu nikmat dan malas serta kebiasaan menunda pekerjaan itu membuat hati sempit dan hidup tidak bahagia.

KARYA TULIS