Karya Tulis
5102 Hits

Tips Ke-11: Mengatur Skala Prioritas

E. M Gray seorang peniliti yang telah menghabiskan hidupnya untuk mempelajari perjalanan hidup orang-orag sukses. Setelah melakukan penilitian secara terus menerus selama 25 tahun, dia mendapatkan kesimpulan bahwa mengatur skala prioritas dan manajemen waktu yang baik merupakan rahasia kesuksesan dalam hidup. Ini juga merupakan titik kesamaan yang dimiliki oleh orang-orang yang sukses.

Dalam sebuah makalahnya, ia menulis : “ Aktivitas yang serius, pembagian andil yang sesuai, interaksi dengan orang-orang yang berpengaruh, meskipun itu semua merupakan perkara-perkara yang sangat penting bagi kesuksesan seseorang. Namun faktor yang paling hebat dan melampaui faktor-faktor lain di dalam menyempurnakan kesuksesan adalah memegang prinsip : ” Laksanakan yang paling penting sebelum yang penting dan mengatur skala prioritas dengan efektif “ [1]   

Stepen Covey, seorang pakar manajemen yang masyhur memberikan saran bahwa yang terpenting bukanlah membuat jadwal dengan memenuhi waktu 24 jam dalam sehari, karena waktu tidak akan pernah  berubah. Tetapi yang penting adalah bagaimana kita menentukan skala prioritas, yaitu mengerjakan yang “ paling penting kemudian yang penting.” Atau dengan kata lain memberikan fokus yang besar pada aktivitas yang paling penting, dan memberikan fokus yang lebih kecil pada aktivitas yang kurang penting. Dengan melaksankan teori seperti ini, maka waktu kita akan terjaga dari para pencuri waktu.

Berikut ini jadwal dari skala prioritas yang dikenalkan oleh Stepen Covey :

 

Penting  dan Mendesak

(  tugas yang harus diselesaikan, krisis, tuntutan tidak terduga )

 

Tidak Penting Dan Mendesak

 ( pembicaraan tiba-tiba  lewat  telepun, acara secara umum ) 

 

Tidak Penting dan Tidak Mendesak

 ( teman yang menyia-nyiakan waktu, hal-hal yang sepele, santai-santai )

 

Penting dan Tidak Mendesak

( program di masa mendatang, tugas yang belum deadline, membangun relasi )

 

 Teori Pareto

Pareto adalah seorang ekonom Italia, yang  pada tahun  1897 M, menemukan sebuah teori yang berdasarkan pada asumsi bahwa 80 % dari tujuan-tujuan kita bisa direalisasikan dengan memfokuskan pada 20% dari hal-hal yang akan bisa mengantarkan kita pada tujuan tersebut.

Dengan kata lain bahwa 80 % dari keberhasilan kita disebabkan dari 20% waktu yang kita gunakan. Sedangkan 80% waktu yang tersisa tidaklah menghasilkan kecuali 20% saja.

Teori ini mengajak kita untuk membuat skala prioritas di dalam memanfaatkan waktu. Berikan 80% dari waktu kita pada 20 % hal yang paling menghasilkan. Banyak orang yang memberikan waktunya pada hal yang tidak produktif. Akibatnya hidup mereka tidak bisa maksimal. [2]

 Cobalah untuk menerapkan prinsip Pareto di mana 80 % dari prestasi anda dihasilkan dengan melakukan 20 % usaha anda. Dengan kata lain, cobalah untuk bekerja cerdas dan sederhana. Jangan mengabaikan tugas-tugas penting anda untuk mencapai hasil yang tidak signifikan.

Lee Iacocca berkata :  “ Jika anda ingin memanfaatkan waktu anda sebaik mungkin, anda harus mengetahui hal-hal yang menjadi prioritas anda dan melakukan hal yang terbaik untuk mencapainya.”

 


[1] . Kariem Elshazley, Muslimah Ideal, hlm. 158

[2] . Kariem Elshazley, Muslimah Ideal, hlm. 170

 

KARYA TULIS