Karya Tulis
6019 Hits

Banyak Jalan Menuju Surga: (24) Jujur, Menepati Janji, Amanah....

 Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu,  bahwa  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :  

      اضْمَنُوا لِي سِتًّا مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَضْمَنْ لَكُمْ الْجَنَّةَ اصْدُقُوا إِذَا حَدَّثْتُمْ وَأَوْفُوا إِذَا وَعَدْتُمْ وَأَدُّوا إِذَا اؤْتُمِنْتُمْ وَاحْفَظُوا فُرُوجَكُمْ وَغُضُّوا أَبْصَارَكُمْ وَكُفُّوا أَيْدِيَكُمْ

 "Jaminlah enam hal untukku dari diri kalian, saya akan menjamin syurga untuk kalian; jujurlah jika berbicara, tepatilah jika kalian berjanji, tunaikanlah amanat jika kalian serahi amanat, jagalah kemaluan kalian, tundukkan pandangan kalian dan tahanlah tangan kalian." ( HR. Ahmad : 21695 )

Pelajaran dari Hadits :

      Pertama : Enam sifat yang disebutkan Rasulullah shallallahu ‘laihi wa sallam  sebagai jaminan masuk syurga adalah sifat-sifat orang beriman yang sejati, dan kebalikannya adalah sifat-sifat orang munafik. Sebagaimana di dalam hadist Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

 “ Tanda orang munafik itu ada tiga, jika berkata dia berdusta, jika berjanji dia menyelesihi, jika diberi amanat dia berkhianat. “ ( HR Bukhari dan Muslim )

Kedua : Enam sifat di atas adalah sifat - sifat keshalehan sosial, artinya keshalehan yang berhubungan dengan muamalah dengan masyarakat. Ini juga menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang menekankan masalah-masalah sosial kemasyarakatan.

Ketiga : Menunjukkan bahwa keshalehan pribadi harus melahirkan keshalehan sosial. Tidak ada artinya seseorang rajin sholat, membaca al-Qur’an, menghadiri pengajian, berpuasa, tetapi dia masih berbohong, berkhianat dan selalu menyelesihi perjanjian, suka mengganggu dan menyakiti orang lain dengan tangan dan lisannya.  Allah berfirman :

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

“ Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah salat.  Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain).  Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  ( Qs. al-‘Ankabut : 45 )

Ayat di atas menjelaskan bahwa sholat yang diperintahkan Allah adalah sholat yang bisa menjegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar

KARYA TULIS