Karya Tulis
4113 Hits

Banyak Jalan Menuju Surga: (25) Mengurus Tiga Orang Anak Perempuan

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda :

مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ أَوْ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ اتَّقَى اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَقَامَ عَلَيْهِنَّ كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ الْأَرْبَعِ

"Barang siapa memiliki tiga anak perempuan  (atau tiga saudara perempuan) dan dia bertakwa kepada Allah 'azza wajalla, dan ia memberi nafkah dan mendidik mereka, maka dia berada bersamaku di surga seperti ini dan beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan tengah" ( HR. Ahmad : 12133 )

 Pelajaran dari Hadist :

      Pertama : Anak perempuan pada zaman Jahiliyah dianggap sesuatu yang membuat aib dan membebani keluarga, maka jika mereka diberi karunia Allah anak perempuan, mereka bermuka masam karena sedih dan menguburkannya hidup-hidup, sebagaimana firman Allah :

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ  يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ

“ Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” ( Qs. an-Nahl : 58-59 )

      Dikuatkan juga dalam firman Allah :

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمَنِ مَثَلًا ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ

“ Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan ( anak perempuan ) apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah ; jadilah mukanya hitam pekat sedang dia amat menahan sedih.”  ( Qs. az-Zukhruf : 17 )

      Islam datang untuk menghapus kebiasaan jelek pada zaman Jahiliyah tersebut, dan ingin meninggikan derajat perempuan, maka hadist di atas memberikan kabar gembira kepada orang tua yang diberi karunia anak perempuan bahwa mereka jika mau bersabar mendidik mereka, maka ganjarannya adalah syurga. 

Kedua : Tiga anak perempuan bukanlah batasan, artinya hal ini berlaku juga untuk orang tua yang mempunyai tiga anak lebih, atau yang jumlah anaknya hanya dua, karena terdapat hadist lain yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu  bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ      

“Barang siapa dapat mengasuh dua orang anak perempuannya hingga dewasa, maka aku akan bersamanya di hari kiamat kelak. Beliau merapatkan kedua jarinya." ( HR. Muslim : 4769 )

      Ketiga : Merawat, mendidik dan membimbing anak perempuan jauh lebih berat dibanding anak-laki-laki. Selain karena kebiasaan Jahiliyah yang sudah mengakar, fitrah manusia lebih senang kepada anak laki-laki, karena di masa mendatang bisa menjadi tulang punggung, pembela, dan pelindung keluarga. Maka pahala mendidik anak perempuan lebih besar dibanding mendidik anak laki-laki.

      Keempat : Keshalehan kaum perempuan di dalam suatu masyarakat akan berdampak kepada kebaikan pada seluruh lini kehidupan masyarakat tersebut. Kalau kaum perempuannya baik, maka masyarakat akan baik juga, sebaliknya jika kaum perempuannya rusak, maka rusaklah masyarakat tersebut.  Dalam sebuah syair disebutkan bahwa :

  الأم مـــدرســـة إذا أعــددتــهــا أعـددت شـعباً طـيب الأعـراق

          “ Seorang ibu bagaikan sebuah sekolah, jika engkau mempersiapkan mereka dengan baik (semenjak dini ), berati anda telah mempersiapkan generasi yang baik. “ 

KARYA TULIS