Banyak Jalan Menuju Surga: (27) Menjenguk Orang Sakit
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu , bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ
"Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka dia senantiasa berada dalam sebuah taman surga sampai dia pulang kembali." ( HR. Muslim, 4658 )
Pelajaran dari Hadits :
Pertama : Menjenguk orang sakit merupakan salah satu hak seorang muslim yang hendaknya dia tunaikan untuk saudaranya yang muslim, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ. قِيْلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ، وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
“ Hak muslim terhadap muslim lainnya ada enam. Sahabat bertanya: Apa saja, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “Bila engkau bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, bila dia mengundangmu maka jawablah ( dengan mendatanginya ), bila dia meminta nasihat maka nasihatilah, bila dia bersin dan memuji Allah, maka jawablah (dengan mengucapkan: yarhamukallah), bila ia sakit maka kunjungilah, dan bila ia meninggal dunia maka ikutilah (jenazahnya .” (HR. Muslim, 2162)
Kedua : Khirfah adalah petikan dari buah-buahan di kebun dan taman.
Berkata al-Hafidh Zainuddin Abdur ar-Rauf al-Munawi di dalam at-Taisir bi Syarh al-Jami ash-Shaghir ( 2/832 ) :
لم يزل كأنه في بستان يجتنى منه الثمر شبه ما يحوزه العائد من الثواب بما يحوزه المخترف من الثمر
“ Seakan-akan orang yang menjenguk orang sakit berada di dalam kebun sambil memetik buah-buahannya. Rasulullah memitsalkan orang yang menjenguk orang sakit akan mendapatkan pahala seperti orang yang sedang memetik buah-buahan.”
Ketiga : Hadist di atas dikuatkan dengan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ عَادَ مَرِيضًا نَادَى مُنَادٍ مِنْ السَّمَاءِ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنْ الْجَنَّةِ مَنْزِلًا
"Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ada penyeru dari langit yang menyeru, "Kamu telah baik, baik pula perjalananmu, dan kamu akan menempati syurga sebagai tempat tinggal .” ( HR. Ibnu Majah : 1433 )
Keempat : Orang yang menjenguk orang sakit, sesungguhnya dia telah menghiburnya dan meringankan beban sakitnya, karena orang yang sedang sakit tersebut merasa ada yang masih mau memperhatikannya di saat dia lemah dan membutuhkan bantuan. Orang yang menjenguk orang sakit mempunyai peran besar dan sangat membantu untuk kesembuhan si sakit. Tentunya orang seperti ini pahalanya sangat besar pula di sisi Allah, sampai mendapatkan syurga.
Kelima : Orang yang menjenguk orang sakit adalah orang yang sangat peduli dengan lingkungan, peduli dengan nasib orang lain yang ada disekitarnya. Orang yang selalu membawa berkah bagi masyarakat, orang yang selalu dinanti-nantikan kehadirannya.
Keenam : Terdapat hadist-hadist lain yang menunjukkan keutamaan menjenguk orang sakit diantaranya : hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: يَا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِيْ. قَالَ: يَا رَبِّ، كَيْفَ أَعُوْدُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِيْ فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ، أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِيْ عِنْدَهُ
“ Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman pada hari kiamat: “ Wahai anak Adam, Aku sakit namun engkau tidak menjenguk-Ku.” Ia berkata: Ya Rabb, bagaimana aku menjenguk-Mu sementara Engkau adalah Rabb alam semesta? Allah berfirman: “ Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku fulan sakit, tapi engkau tidak menjenguknya, tidakkah engkau tahu, bila engkau menjenguknya, niscaya engkau akan mendapati-Ku ada di sisinya? “ (HR. Muslim, 2569 )
Begitu juga hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَتَى أَخَاهُ الْمُسْلِمَ عَائِدًا مَشَى فِي خَرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ، فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ
“ Barang siapa yang mendatangi saudaranya yang muslim (dalam keadaan sakit ) untuk menjenguknya, maka seakan-akan dia berjalan sambil memetik buah-buahan di syurga sehingga dia duduk. Apabila dia duduk, maka rahmat Allah akan menyelimutinya. Bila dia melakukannya di pagi hari, maka tujuh puluh ribu malaikat akan bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan bila dia melakukannya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat tersebut akan bershalawat kepadanya hingga pagi hari. (HR.Abu Daud, 3098, Ibnu Majah. 1442, Ahmad, 976 )
Ketujuh : Diantara adab-adab menjenguk orang sakit adalah sebagai berikut : Pertama : Memilih waktu yang tepat untuk menjenguk, Kedua : Tidak berlama-lama ketika menjenguk, Ketiga : Menanyakan keadaannya, Keempat : Mendoakannya agar segera diberi kesembuhan, Kelima : Memberikan motivasi supaya tidak berputus asa, Keenam : Mengingatkan akan pahala yang besar bagi yang sabar, Ketujuh : Tidak banyak bertanya yang memberatkannya, Kedelapan : Meminta doa darinya.
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »