Karya Tulis
4792 Hits

Banyak Jalan Menuju Syurga: (30) Membantu Orang Kesulitan

 Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

        أَنَّ رَجُلًا مَاتَ فَدَخَلَ الْجَنَّةَ فَقِيلَ لَهُ مَا كُنْتَ تَعْمَلُ قَالَ فَإِمَّا ذَكَرَ وَإِمَّا ذُكِّرَ فَقَالَ إِنِّي كُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ فَكُنْتُ أُنْظِرُ الْمُعْسِرَ وَأَتَجَوَّزُ فِي السِّكَّةِ أَوْ فِي النَّقْدِ فَغُفِرَ لَهُ

        “Bahwa seorang laki-laki meninggal dunia kemudian dia dimasukkan ke syurga, lantas dikatakan kepadanya, 'Apa amalanmu (sewaktu di dunia)? ' -ia menyebutkan atau disebutkan- dia berkata : "Sesungguhnya dahulu saya memberi tangguh kepada orang yang kesusahan dan mempermudah dalam urusan keuangan atau dalam pembayaran.” Maka orang tersebut dosanya diampuni." ( HR. Muslim : 2919 )

Pelajaran dari Hadist :

Pertama : Di dalam hadist di atas terdapat keutamaan menangguhkan utang yang belum bisa dibayar karena kesulitan yang sedang dialami oleh orang yang mengutang.

Kedua : Di dalamnya juga terdapat keutamaan merelakan seluruh atau  sebagian utang yang belum bisa dibayar, seperti kalau dia mengatakan : “ kalau kamu tidak bisa bayar, maka tidak apa-apa. “ atau  “ bayarkan sebagian saja, adapun sisanya tidak usah dibayar.

Ketiga : Tidak boleh meremehkan perbuatan baik, walaupun kelihatannya kecil dan sedikit, karena barang kali dengan perbuatan baik tersebut, menyebabkan seseorang mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat.

Keempat : Dibolehkan mewakilkan seseorang, baik itu karyawannya, atau  temannya untuk menagih utang dari orang lain atau meringankan beban darinya.

Kelima : Didalamnya juga menunjukkan bahwa seseorang yang memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan di akherat serta dimasukkan ke dalam syurga-Nya. Hal ini dikuatkan dengan hadist – hadist lain, diantaranya ;  

Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

كَانَ رَجُلٌ يُدَايِنُ النَّاسَ فَكَانَ يَقُولُ لِفَتَاهُ إِذَا أَتَيْتَ مُعْسِرًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ لَعَلَّ اللَّهَ يَتَجَاوَزُ عَنَّا فَلَقِيَ اللَّهَ فَتَجَاوَزَ عَنْهُ

"Ada seorang laki-laki yang suka mengutangi orang-orang, lalu dia berkata kepada pelayannya, 'Jika seorang yang kesusahan datang kepadamu, maka berilah kemudahan kepadanya, semoga Allah memberi kemudahan kepada kita.' Kemudian dia bertemu dengan Allah (meninggal), maka Allah pun memberi kemudahan kepadanya." ( HR. Muslim : 2922 )

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ اَلدُّنْيَا, نَفَّسَ اَللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اَلْقِيَامَةِ , وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ, يَسَّرَ اَللَّهُ عَلَيْهِ فِي اَلدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ, وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا, سَتَرَهُ اَللَّهُ فِي اَلدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ, وَاَللَّهُ فِي عَوْنِ اَلْعَبْدِ مَا كَانَ اَلْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. “ ( HR. Muslim, 2699 ) 

KARYA TULIS