Prinsip ke-7: Iman kepada Qadha dan Qadar, yang baik dan buruk part II
Iman Kepada Takdir
Kehendak Allah terbagi menjadi dua : Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyah.
Pertama : Iradah Diniyah Syar’iyyah adalah segala sesuatu yang Allah inginkan dari hamba-Nya untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Iradah ini dsebut juga dengan Mahabbatullah. Ini kadang terjadi dan kadang tidak terjadi. Seperti halnya Allah menghendaki kemudahan bagi hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya,
يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Qs. al-Baqarah : 185)
Begitu juga Allah berkehendak agar hamba-Nya bertaubat kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya,
وَاللّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيماً
“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (Qs. an-Nisa’: 27)
Begitu juga Allah berkehendak untuk membersihkan hamba-Nya, sebagaimana di dalam firmanNya,
مَا يُرِيدُ اللّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَكِن يُرِيدُ لِيُطَهَّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“ Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Qs. al-Maidah : 6)
Begitu juga Allah berkendak untuk menghilangkan dosa dari Ahlul Bait, sebagaimana firman-Nya,
إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Qs. al-Ahzab: 33)
Kedua : Iradah Kauniyah Qadariyah adalah kehendak Allah yang pasti terjadi, baik itu berupa musibah, kebaikan, kejelekan, ketaatan maupun berupa kemaksiatan. Iradah ini disebut juga dengan Masyiatullah. Iradah inilah yang di maksud dalam perkataan para ulama :
ما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن
“ Apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi dan apa yang Allah tidak kehendaki pasti tidak terjadi. “
Diantara ayat al-Qur’an yang menunjukkan Iradah Kauniyah Qadariyah adalah firman Allah :
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئاً أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.” (Qs.Yasin :82)
Begitu juga firman Allah,
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
“ Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” ( Qs. al-An’am: 125)
Begitu juga firman-Nya,
وَلاَ يَنفَعُكُمْ نُصْحِي إِنْ أَرَدتُّ أَنْ أَنصَحَ لَكُمْ إِن كَانَ اللّهُ يُرِيدُ أَن يُغْوِيَكُمْ
“ Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasihatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu."(Qs. Hud : 34)
Begitu juga firman-Nya,
وَلَوْ شَاء اللّهُ مَا اقْتَتَلُواْ وَلَكِنَّ اللّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ
“ Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” ( Qs.al-Baqarah: 253)
Adapun perbedaan antara Iradah Kauniyah Qadariyah dengan Iradah Diniyah Syar’iyah adalah seperti dalam tabel di bawah ini :
Perbedaan Iradah Diniyah Syar’iyah dengan Iradah Kauniyah Qadariyah |
||
|
Iradah Diniyah Syar’iyah |
Iradah Kauniyah Qadariyah |
1. |
Terbatas kepada sesuatu yang diridhai dan dicintai Allah saja ( keimanan dan ketaatan ) |
Mencakup sesuatu yang diridhai Allah (keimanan dan ketaatan) dan yang tidak diridhai Allah (kekafiran dan kemaksiatan) |
2. |
Mencakup sesuatu yang terjadi maupun yang tidak terjadi |
Terbatas kepada sesuatu yang terjadi saja |
3. |
Allah berkehendak agar manusia : beriman dan taat kepada-Nya |
Kenyataannya : Manusia ada yang beriman dan tidak beriman, ada yang taat dan ada yang bermaksiat |
(4) Tingkatan Keempat : Beriman bahwa Allah Maha Pencipta Segala Sesuatu. Ini sesuai dengan Firman Allah :
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.” (Qs. az- Zumar : 62)
Allah juga menciptakan perbuatan kita, sebagaimana di dalam Firman Allah :
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu". (Qs. ash-Shaaffat : 96)
Tidak ada sesuatu yang terjadi di alam ini kecuali dengan izin dan kehendak Allah, baik itu berupa musibah, kebaikan, kejelekan, ketaatan maupun berupa kemaksiatan.
Adapun ketaatan dan keimanan, sebagaimana firman Allah :
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تُؤْمِنَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ
“ Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (Qs. Yunus : 100)
Adapun keburukan tidak boleh dinisbatkan kepada Allah, karena Dia telah memerintahkan kebaikan dan melarang keburukan. Tetapi jika terjadi keburukan tersebut, itu telah menjadi ketentuan-Nya, dan di balik itu terdapat hikmah yang dipetik. Allah berfirman :
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (Qs. an-Nisa’ : 79)
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »