Tanya Jawab Seputar Shalat Sunnah (6)
Seri Fiqh Ibadah
PERTANYAAN:
Manakah yang lebih utama antara berdoa dan shalat sunnah pada waktu antara adzan dan iqamat?
JAWABAN:
Secara umum, berdoa pada waktu antara adzan dan iqamat sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadits Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda,
الدَّعْوَةُ لَا تُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ فَادْعُوا
“Doa antara adzan dan iqamat itu tidak akan ditolak maka berdoalah.”
Namun demikian, yang lebih utama adalah melakukan shalat sunnah sebanyak banyaknya, karena di dalam shalat sunnah mengandung doa, dzikir, tasbih, tahmid, tauhid dan bacaan al-Qur’an. Hal ini dikuatkan dengan hadits Abdullah bin Mughaffal bahwa Rasulullah bersabda,
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ
“Antara tiap dua adzan ada shalat, antara tiap dua adzan ada shalat”. Kemudian pada ucapan yang ketiga kalinya, beliau bersabda, “Bagi siapa saja yang menghendaki.”
•••
PERTANYAAN:
Ketika saya sedang shalat sunnah, muadzin mengumandangkan iqamat. Apa yang harus saya lakukan?
JAWABAN:
Jika anda baru mulai shalat dan diperkirakan kalau meneruskan akan tertinggal shalat fardhu maka sebaiknya anda batalkan saja. Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
إِذَا أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَلَا صَلَاةَ إِلَّا الْمَكْتُوبَةُ
“Jika shalat mulai ditegakkan maka tidak ada shalat kecuali shalat fardhu”
Namun jika anda sudah hampir menyelesaikan shalat dan dimungkinkan jika menyelesaikan shalat sunnah bisa mengikuti shalat jamaah fardhu tanpa tertinggal, sebaiknya anda memperingan dan menyelesaikan shalat sunnah. Dalilnya adalah firman Allah,
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَطِيۡعُوا اللّٰهَ وَاَطِيۡعُوا الرَّسُوۡلَ وَلَا تُبۡطِلُوۡۤا اَعۡمَالَـكُمۡ
“Wahai orang orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusak (pahala) amalan amalanmu.” (Qs. Muhammad: 33)
Dalam ayat ini, Allah melarang kita membatalkan ibadah kita, termasuk di dalamnya shalat sunnah. Adapun hadits di atas berlaku apabila seseorang takut tertinggal shalat fardhu jika menyelesaikan shalat sunnah, atau berlaku bagi yang masuk masjid dan mengerjakan shalat sunnah padahal shalat fardhu sudah ditegakkan.
Sebagian ulama berpendapat bahwa apabila dia mengerjakan shalat sunnah maka hendaknya dibatalkan ketika mendengarkan iqamat, walaupun dia hampir menyelesaikan shalat sunnahnya.
Wallahu a'lam.
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »