Karya Tulis
792 Hits

Bab 0 Muqaddimah


Muqaddimah

 

Surat Yusuf termasuk Surat Makkiyah, yaitu surat yang turun sebelum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berhijrah ke Madinah.  Biasanya Surat Makkiyah berisi tentang pembinaan akidah dan penguatan keimanan kepada Allah dan hari akhir, serta penetapan akan risalah para nabi.

 

(1) Keutamaan Surat Yusuf

 

Surat Yusuf ini termasuk surat yang sarat dengan pelajaran dalam berbagai disiplin keilmuan yang mencakup ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Termasuk di dalamnya ilmu psikologi, sosiologi dan antropologi.

 

Surat Yusuf ini menceritakan perjalanan hidup Nabi Yusuf semenjak kecil di dalam lingkungan keluarga besarnya yang berjumlah sebelas belas saudaranya dengan seorang ayah yang menikah dengan empat istri. Kemudian ketika beliau dibawa oleh para musafir ke Mesir, dijual di pasar budak dan berpindah ke lingkungan istana pembesar Mesir, dan bertemu dengan para wanita istana. Beliau difitnah kemudian dijebloskan ke dalam penjara secara zalim sampai beberapa tahun lamanya tanpa pengadilan. Setelah itu beliau bisa keluar dari penjara dan bertemu dengan raja.

 

Dengan bekal ilmu takwil mimpi, beliau diangkat menjadi menteri besar yang memegang perekonomian dan pertanian negara Mesir. Nabi Yusuf mampu menyelamatkan Mesir dari krisis ekonomi dan musim paceklik yang berkepanjangan. Di saat-saat itu justru Nabi Yusuf malah bisa bertemu dengan sebelas saudaranya dan kedua orang tuanya. Akhirnya mereka semua bisa berkumpul di Mesir dalam keadaan senang dan bahagia.  

 

Berkata al-Qurthubi (9/79): “Berkata para ulama, Allah menyebutkan kisah para Nabi di dalam al-Qur’an, dan kisah tersebut diulang berkali-kali dengan konten yang sama, tetapi dilihat dari sisi yang berbeda dan dengan ungkapan yang bervariasi. Ketika menyebut kisah Nabi Yusuf, Allah tidak mengulangi kisah tersebut (di tempat lain). (Walau demikian) orang-orang kafir tidak bisa menandingi yang diulang-ulang dan tidak pula bisa menandingi yang tidak terulang. Inilah i’jaz al-Qur’an bagi yang mau merenungi.”

 

Terdapat riwayat yang menyebutkan keutamaan surat Yusuf, diantaranya adalah hadist Ubay bin Ka’ab radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

 

 عَلِّمُوا أَرِقَّاكُمْ سُورَة يُوسُف فَإِنَّهُ أَيّمَا مُسْلِم تَلَاهَا أَوْ عَلَّمَهَا أَهْله أَوْ مَا مَلَكَتْ يَمِينه هَوَّنَ اللَّه عَلَيْهِ سَكَرَات الْمَوْت وَأَعْطَاهُ مِنْ الْقُوَّة أَنْ لَا يَحْسُد مُسْلِمًا

 

Ajarilah budak-budakmu surat Yusuf, karena siapa saja dari seorang muslim membacanya, atau mengajarkan kepada keluarganya atau budaknya, maka Allah akan meringankannya ketika menghadapai sakaratul maut dan memberikan kepadanya kekuatan untuk tidak hasad kepada seorang muslim pun.

 

Menurut Ibnu Katsir (2/448) hadist di atas adalah hadist lemah, bahkan ada beberapa riwayat yang sampai derajat munkar.

 

Ibnu Katsir juga menukil apa yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam Dalail an-Nubuwwah, bahwa sekelompok Yahudi masuk Islam, setelah mendengar Surat Yusuf yang dibacakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, karena isinya sama dengan apa yang ada dalam kitab suci mereka. Ini dari riwayat al-Kalbi dari Abi Shaleh dari Ibnu ‘Abbas.

 

Adapun perkataan masyarakat awam bahwa Surat Yusuf bila dibaca akan memudahkan untuk mendapat jodoh atau membuat wanita tertarik kepadanya, semuanya itu tidak ada dalilnya dan sesuatu yang dibuat-buat. Oleh karenanya tidak boleh dipercaya dan diamalkan.

 

(2) Sebab Turun Surat Yusuf

 

Ibnu al-Jauzi di dalam Zadu al-Masir menerangkan dua pendapat ulama tentang sebab turunnya Surat Yusuf, yaitu;

 

Pendapat Pertama, diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqash bahwa al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau membacakan kepada mereka sudah agak lama. Maka para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah seandainya engkau bercerita kepada kami.” Maka turunlah Surat Yusuf.

 

Pendapat Kedua, diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas bahwa orang-orang Yahudi bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, “Ceritakan kepada kami tentang Ya’kub dan Yusuf.” Maka turunlah Surat Yusuf.  

KARYA TULIS