Karya Tulis
906 Hits

(Qs. Al-Baqarah: 10) Bab 10 - Penyakit Hati


PENYAKIT HATI

 

فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضٗاۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡذِبُونَ   

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”

(Qs. al-Baqarah: 10)

 

(1) Orang-orang munafik dalam hati mereka ada penyakit, bukan penyakit fisik, seperti penyakit jantung, liver, penyumbatan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, paru-paru dan penyakit-penyakit fisik sejenisnya. Tetapi penyakitnya orang -orang munafik adalah penyakit hati.

Apa yang dimaksud dengan penyakit hati disini?

Para ulama berbeda pendapat:

  • Pendapat pertama: menyatakan bahwa yang dimaksud penyakit hati di sini adalah penyakit ragu-ragu terhadap kebenaran Islam (Asy-Syakk), penyakit mendustakan ayat-ayat Allah (Takdzib), penyakit mengingkari ayat-ayat Allah (suudzon) , dan penyakit  kepura-puraan menjadi orang beriman (nifaq).
  • Pendapat kedua: menyatakan bahwa yan dimaksud dengan penyakit hati disini adalah penyakit cinta dunia yang berlebihan dan takut dengan kematian.

Hal itu, karena motivasi orang-orang munafik berpura-pura masuk Islam agar mendapatkan dunia dana supaya selamat dari kejaran orang-orang beriman.

Maka mereka banyak bersumpah dengan sumpah palsu agar jiwa dan harta mereka terlindungi.

-  Allah berfirman,

 ٱتَّخَذُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُمۡ جُنَّةٗ فَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ إِنَّهُمۡ سَآءَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٢

Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. Al-Munafiqun: 2)

-  Allah juga berfirman,

فَكَيۡفَ إِذَآ أَصَٰبَتۡهُم مُّصِيبَةُۢ بِمَا قَدَّمَتۡ أَيۡدِيهِمۡ ثُمَّ جَآءُوكَ يَحۡلِفُونَ بِٱللَّهِ إِنۡ أَرَدۡنَآ إِلَّآ إِحۡسَٰنٗا وَتَوۡفِيقًا ٦٢  

“Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna".” (Qs. An-Nisa’: 62)

-  Allah juga berfirman,

 لَوۡ كَانَ عَرَضٗا قَرِيبٗا وَسَفَرٗا قَاصِدٗا لَّٱتَّبَعُوكَ وَلَٰكِنۢ بَعُدَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلشُّقَّةُۚ وَسَيَحۡلِفُونَ بِٱللَّهِ لَوِ ٱسۡتَطَعۡنَا لَخَرَجۡنَا مَعَكُمۡ يُهۡلِكُونَ أَنفُسَهُمۡ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ إِنَّهُمۡ لَكَٰذِبُونَ ٤٢ 

“Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu". Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.” (Qs. At-Taubah: 42)

 

(2) Firman-Nya  ( فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضٗاۖ ) “Maka Allah menambah penyakit mereka,”

Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan maksud dari ayat di atas:

Pendapat pertama, mengatakan bahwa maksudnya adalah doa keburukan kepada orang-orang munafik, agar penyakit hati mereka bertambah.

Sehingga ayat di atas bisa diartikan sebagai berikut:

Di dalam hati mereka ada penyakit (semoga) Allah menambah penyakit tersebut kepada mereka.

Dari pendapat ini dibolehkan mendoakan keburukan kepada orang-orang munafik.

Pendapat kedua, mengatakan bahwa maksudnya adalah pemberitahuan dari Allah maka penyakit mereka akan ditambah oleh Allah. Ini dikuatkan dengan firman Allah,

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ فَزَادَتۡهُمۡ رِجۡسًا إِلَىٰ رِجۡسِهِمۡ وَمَاتُواْ وَهُمۡ كَٰفِرُونَ ١٢٥

“Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (Qs. At-Taubah: 125)

Ini seperti dalam sebuah kaidah bahwa suatu kemaksiatan akan menambah kemaksiatan berikutnya.

Contoh: seseorang yang melakukan perjudian, maka akan merembet kepada kemaksiatan  lainnya seperti mengkonsumsi narkoba, kemudian merembet kepada perzinaan, kemudian merembet kepada pembunuhan dan begitu seterusnya.

 

(3) Firman-Nya (وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡذِبُونَ) “Dan mereka mendapatkan adzab yang pedih karna kedustaan mereka.

Adzab pedih yang akan ditimpakan orang-orang munafik pada hari kiamat, karna mereka mendustakan ayat-ayat Al-Qur’an dan mendustakan Rasulullah serta berbohong kepada umat Islam dengan berpura-pura masuk Islam padahal sebenarnya mereka adalah orang-orang yang kafir.

 

 ***

 

Ahmad Zain An-Najah

KARYA TULIS