Penulis
3883 Hits

Meninggalnya Balita Gaza yang ke 211

tank_dan_bayiIsrael menjadikan Gaza seperti penjara raksasa. Bahan makanan serta obatan-obatan tidak bisa masuk. Hingga kini, sudah 211 pasien meninggal tidak bisa berobat Sumber dari para dokter Palestina kemarin Ahad (20/7) mengumumkan wafatnya seorang balita dengan nama Iyad Hamdan (11 bulan) dari Bait Hanun, Gaza Utara.

Beberapa sumber mengatakan,”anak itu menderita penyakit menular, dan para dokter di Gaza “angkat tangan”, dan ia tidak mendapat izin untuk bisa berobat di luar Gaza.”

Al Lajnah As Sya’biya li Muwajahah Al Hishar (Komite Rakyat untuk Menghadapi Isolasi) mengumumkan bahwa dengan meninggalnya bayi ini, maka deretan korban pasien yang meninggal karena isolasi semakin panjang dan meningkat menjadi 211 jiwa. Dan pihak mereka meminta agar pintu Rafah bisa dibuka, hingga para pasien bisa berpobat di luar Gaza.

Sebelumnya pada hari Kamis (17/7) anak yang masih berumur 6 tahun juga meninggal karena tidak mendapat izin untuk keluar Gaza. Adalah Imad Ismail Al ‘Awaini, penderita gagal ginjal yang hanya mendapatkan perawatan sekedarnya di rumah sakit Gaza yang tidak memiliki fasilitas yang cukup.

Sedangkan pada Ahad (13/7/2008), Hudail Jawwad Al Haddad yang masih berumur 19 bulan meninggal. Dulu balita yang lahir di Gaza ini memiliki kelainan jantung. 6 bulan yang lalu ia telah menjalani operasi bedah jantung. Akan tetapi penanganan madis hanya sampai di sini, karena rumah sakit setempat tidak memiliki fasilitas medis dan obat-obatan yang memadai, sehingga ia harus dirawat di rumah sakit lain, yang tidak didapati, kecuali di luar Gaza. Tapi apalah daya, sudah setahun Gaza diisolasi, siapa saja tidak bisa keluar dari wilayah itu. Pihak Israel menutup total seluruh akses keluar. Tidak peduli sipil atau bukan, bahkan para pasien kritis yang hendak berobat “keluar” pun dihadang. Sampai saat ini sudah ratusan pasien meninggal karena isolasi ini, dan meninggalnya Hudail Jawwad telah melengkapi jumlah korban pasien  yang wafat.

Sebagaimana diketahui bahwa sudah satahun lebih Israel melakukan isolasi terhadap para penduduk Gaza. Tidak hanya menghalangi para pasien untuk berobat di luar, akan tetapi bahan makanan, bahan bakar serta kebutuhan sehari-hari semakin sulit ditemukan, karena Israel memutus total akses keluar Gaza.  [Al Bayan/thoriq/www.hidayatullah.com]
KARYA TULIS