Karya Tulis
466 Hits

Tafsir An-Najah (Qs.2:135) Bab 74-Tidak ada perbedaan antar Rasul


TIDAK ADA PERBEDAAN ANTAR RASUL

 

وَقَالُوْا كُوْنُوْا هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى تَهْتَدُوْا ۗ قُلْ بَلْ مِلَّةَ اِبْرٰهيمَ حَنِيْفًا ۗوَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْن

 “Dan mereka berkata, “Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.” Katakanlah, “(Tidak!) Tetapi (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus dan dia tidak termasuk golongan orang yang mempersekutukan Tuhan.”

(Qs.Al-Baqarah [ 2 ] : 135)

 

1.    Ajakan kepada Agama Yahudi

 

(1)   Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Shuriya, seorang tokoh Yahudi berkata kepada Rasulullah, ”petunjuk yang benar itu ada dalam agama kami, karena itu, wahai Muhammad, ikutilah kami, niscaya, engkau akan mendapatkan petunjuk”  orang-orang Nasrani pun ikut mengatakan yang sama. Maka turunlah Ayat ini.

(2)   Kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk menjawab ajakan orang Yahudi dan Nasrani diatas, dengan jawaban “Katakanlah, tidak. Tetapi kami mengikuti agama Nabi Ibrahim yang lurus”. Hanif disini artinya condong kepada kebenaran jauh dari kebatilan. Condong kepada Tauhid dan jauh dari kesyirikan.

 

2.    Tidak Ada Perbedaan Antar Para Rasul

 

قُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ اِلٰٓى اِبْرٰهيمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَآ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْن

 

“Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya.”

 (Qs.al-Baqarah [ 2 ] : 136)

(1)   Diriwayatkan bahwa sekelompok Yahudi datang kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan bertanya kepada beliau tentang nabi-nabi yang harus di Imani. Maka turunlah ayat ini, ketika dibacakan ayat ini dan disebutkan nama Nabi Isa, mereka berkata “kami tidak beriman kepada Nabi Isa dan tidak pula kepada orang yang beriman kepada-Nya”

 

(2)   Dalam ayat ini Allah membimbing hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa Istiqomah dengan terus memperbarui keimanan mereka kepada Allah dan kepada kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan kitab-kitab yang diturunkan kepada para Nabi sebelumnya  dari Nabi Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub, dan Al-Asbath serta yang diberikan Nabi Musa dan Nabi Isa. Tidak boleh membedakan antara para Nabi satu dengan yang lainnya.

Inilah keyakinan umat Islam yang membedakan dengan keyakinan kaum Yahudi dan kaum Nasrani. Umat Islam beriman kepada semua Nabi dan Rasul, termaksud Nabi Musa (Nabinya kaum Yahudi) dan Nabi Isa ( Nabi kaum Nasrani). Sedangkan kaum Yahudi hanya percaya kepada Nabi Musa, tetapi mengingkari Nabi Isa, tetapi tak percaya kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hal ini dinyatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya,

 

اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ وَيُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّفَرِّقُوْا بَيْنَ اللّٰهِ وَرُسُلِهٖ وَيَقُوْلُوْنَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَّنَكْفُرُ بِبَعْضٍۙ وَّيُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّتَّخِذُوْا بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًا

اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكٰفِرُوْنَ حَقًّا ۚوَاَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا مُّهِيْنًا

“Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir),  merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan.” (Qs.An-Nisa [ 4 ] : 150-151)

(3)   Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ketika mengerjakan shalat dua rakaat sebelum subuh lebih sering membaca (Qs.al-Baqarah : 136) pada rakaat pertama, sedangkan pada rakaat kedua membaca (Qs.Ali-Imran : 52) (HR.Muslim)

(4)    Adapun yang dimaksud (Al-Asbath) dalam ayat diatas adalah kabilah-kabilah Bani Israil. Arti (Asbath) adalah berurutan karena mereka adalah generasi yang turun menurun secara berurutan. Sebagian mengatakan bahwa arti (Asbath) adalah pohon-pohon ini mempunyai banyak ranting, seperti kabilah yang mempunyai banyak anggota dan cabang.

Asbath pasa asalnya adalah anak-anak Nabi Ya’kub yang jumlahnya 12 orang laki-laki, kemudian masing-masing mereka menjadi suku-suku yang besar. Kita juga diwajibkan beriman kepada kitab suci yang diturunkan dikalangan mereka (Bani Israil)

Sebagaimana kita ketahui bahwa Bani Israil diberikan oleh Allah banyak nikmat dan banyak kelebihan, diantaranya Allah menjadi para Nabi sebagian besarnya dari kalangan mereka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ جَعَلَ فِيْكُمْ اَنْۢبِيَاۤءَ وَجَعَلَكُمْ مُّلُوْكًاۙ وَّاٰتٰىكُمْ مَّا لَمْ يُؤْتِ اَحَدًا مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan menjadikan kamu sebagai orang-orang merdeka, dan memberikan kepada kamu apa yang belum pernah diberikan kepada seorang pun di antara umat yang lain.” (Qs.al-Maidah [ 5 ] : 20)

3. Allah Akan Menolong Rasul-Nya

فَاِنْ اٰمَنُوْا بِمِثْلِ مَآ اٰمَنْتُمْ بِهٖ فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا هُمْ فِيْ شِقَاقٍۚ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللّٰهُ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

“Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yang kamu imani, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu), maka Allah mencukupkan engkau (Muhammad) terhadap mereka (dengan pertolongan-Nya). Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Qs.al-Baqarah [ 2 ] : 137)

(1)   Jika mereka (Yahudi dan Nasrani) mau beriman seperti Iman kalian, yaitu keimanan yang tidak membedakan antara Nabi dan Rasul, maka berarti mereka telah mendapatkan hidayah, tetapi jika mereka berpaling dan tetap berada pada agama Yahudi dan Nasrani, maka Allah akan menolong Rasul-Nya (Nabi Muhammad) dari musuh-musuh-Nya dan mereka dalam keadaan berselisih diantara mereka sendiri (Syiqaq)

Salah satu bentuk pertolongan Allah kepada Rasul-Nya adalah pembunuhan suku-suku Yahudi, yaitu Bani Qoinuqa’ dan Bani Quraidhah, serta pengusiran Bani Nadhir.

(2)   Begitu juga para Ulama sebagai pewaris para Nabi, jika mereka dimusuhi karena dakwah mereka oleh orang-orang yang tidak senang dengan berkembangnya Islam, maka Allah akan menolong mereka dan akan memelihara mereka dari makar-makar musuh-musuh-Nya,

فَاِنْ اٰمَنُوْا بِمِثْلِ مَآ اٰمَنْتُمْ بِهٖ فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا هُمْ فِيْ شِقَاقٍۚ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللّٰهُ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

“Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yang kamu imani, sungguh, mereka telah mendKapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu), maka Allah mencukupkan engkau (Muhammad) terhadap mereka (dengan pertolongan-Nya). Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Qs.al-Baqarah [ 2 ] : 137)

****

Jakarta, Kamis  20 Januari  2022

KARYA TULIS